Metode dan kontribusi psikologi pendidikan


         A.               Metode psikologi
      Psikologi pendidikan merupakan aplikasi teori dan metode psikologi kedalam dunia pendidikan atau pemebelajaran. Metode psikologi pendidikan digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan dan pembelajaran. Aplikasi metode ini diperuntukkan untuk pemahaman kondisi awal, pengumpulan data, analisis data, refleksi, perumusan simpulan, dan rekomendasi untuk solusi.

Beberapa metode yang digunakan dalam psikologi pendidikan diantaranya:
1.      Metode wawancara
         Salah satu metode pengumpulan data untuk mengetahui kondisi siswa dari  sisi keunggulan, masalah, serta perilaku dan faktor-faktor penyebabnya adalah wawancara. Metode wawancara biasa dilakukan kepada siswa secara individual atau dalam kelompok-kelompok kecil.
        Wawancara ada dua jenis, yaitu wawancara relatif berstruktur dan wawancara bebas. Wawancara relatif berstruktur adalah wawancara yang dilakukan oleh guru kepada siswa dengan mengajukan sejumlah pertanyaan atau pertanyaan disertai altrnatif jawabannya, namun sangat terbuka bagi perluasan pertanyaan. Pertanyaan yang diikuti alternatif jawaban biasanya hanya pertanyaan pertama, sebagai pertanyaan pancingan untuk bertanya secara divergen atau mengembang.
          Wawancara tidak berstruktur identik dengan wawancara bebas dan paling umum dipakai ketika psikolog pendidikan atau guru menemukan permasalahan atau aspirasi siswaa secara tiba-tiba. Psikolog  pendidikan hanya mengajukan sejumlah pertanyaan yang mengundang jawaban dan komentar siswa secara bebas.

     Langkah-langkah wawancara:
  1.  Pembukaan, dimana psikolog pendidikan atau guru menciptakan suasana yang kondusif memberi penjelasan tentang fokus dan tujuan wawancara, serta waktu yang dipakai dan sebagainya.
  2. Pelaksanaan, dimana psikolog pendidikan atau guru memasuki inti wawancara, sifat kondusif tetap diberlakukan dan juga susana formal.
  3.  Penutup, berupa pengakhiran dari wawancara, ucapan terima kasih, kemungkinan wawancara lebih lanjut, tindak lanjut yang akan dilakukan, dan sebagainya.
2.      Metode instropeksi
      Metode instrotupeksi adalah metode tertua dari semua metode psikologi pendidikan. Metode ini sebelumnya digunakan dalam filsafat dan kemudian dalam psikologi untuk mengumpulkan data tentang pengalaman sadar subjek. Instropeksi berarti melihat secara mendalam melalui pengamatan sendiri atau pengamatan pribadi. Metode ini dipakai untuk memahami kesehatan mental dan keadaan pikiran sendiri. Metode ini dikembangkan oleh penganut aliran strukturalis dalam psikologi yang mendefinisikan psikologi sebagai pengalaman sadar individu.

3.          Metode observasi
      Metode observasi dilakukan dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap tingkah laku siswa dalam situasi yang wajar. Kegiatan ini dilakuan oleh psikolog pendidikan atau guru secara berencana, sistematik, dan kontinyu. Hasil observasi dicatat atau direkam secara lengkap. Kegiatan observasi ini bisa dilakukan secara langsung, juga bisa menggunakan media teknologi.

4.            Metode tes
    Untuk  mengetahui minat, bakat, potensi,  tingkat kecerdasan dan kecenderungan-kecenderungan lainnya dari siswa, seringkali psikolog pendidikan ata guru melakukan tes kepada siswannya. Ada beberapa macam tes, misalnya tes intelegensi, tes sikap, tes kecepatan reaksi, dan tes hasil belajar, dan sebagainnya. Hasil tes ini dianalisis sedemikian rupa untuk “memposisikan” siswa sesuai dengan tujuan tes tersebut.

5.      Metode kuesioner
      Angket atau kuesioner adalah seperangkat pertanyaan atau pertanyaan dalam lembaran kertas  atau sejenisnya dan disampaikan oleh psikolog pendidikan atau guru kepada siswa untuk diisi tanpa intervensi pihak lain. Kuesioner dapat bersifat terbuka dan tertutup.
   Kuesioner terbuka adalah kuesioner yang berisi sejumlah pertanyaan, yang jawabannya ditentukan oleh siswa tanpa perlu di pandu jawabannya oleh psikolog pendidikan atau guru. Psikolog pendidikan atau guru tidak menentukan alternatif jawaban untuk setiap pertanyaan yang diajukan. Sebuah kuesioner dikatakan memenuhi syarat jika dirumuskan secara singkat dan dapat dicerna isisnya, mempunyai urutan yang logis, jawaban yang diminta mengacu kepada fokus, mengundang jawaban bebas dari subjek, hanya untuk tujuan menjaring data bagi kepentingan pendidikan dan pembelajaran, jawaban yang ada memungkinkan ditafsirkan secara tetap dan jumlahnya sesuai kebutuhan. Jawaban-jawaban atas kuesioner itu kemudian di analisis.

6.      Studi kasus
    Studi kasus merupakan kajian atau penelitian mendalam tentang subjek. Studi kasus juga bermakna analisis mendalam tentang seseorang, kelompok, atau fenomena. Berbagai teknik yang digunakan dalam kerangka studi kasus antara lain: waancara pribadi, tes psikometri, pengamatan langsung, dan catatan arsip. Studi kasus yang paling sering digunakan dalam psikologi Klinis penelitian untuk mengambarkan peristiwa langka dan kondisi mengenai subjek. Studi kasus semacam ini khusus digunakan dalam psikologi.

7.          Metode eksperimen
          Metode eksperimen telah dikembangkan dalam psikologi dengan upaya terus menerus oleh para psikolog untuk membuat penelitian yang objektif dan ilmiah tentang perilaku manusia. Salah satu konstribusi utama behaviorisme adalah pengembangan metode eksperimental untuk memahami, mengendalikan, dan memprediksi perilaku. Metode eksperimen merupakan pengamatan yang paling tepat, terencana dan sistematis.

               B.     Kontribusi psikologi pendidikan

Psikologi pendidikan membantu para guru dengan tujuan, antara lain:
  1. Untuk memahami karakteristik perkembangan siswa. Siswa berkembang melalui tahap-tahap perkembangan yang berbeda dalam kehidupan. Tahapan-tahapan ini memiliki karakteristik dan tuntutan tersendiri bagi siswa.
  2. Untuk mengetahui sifat kelas atau ruang belajar.  Dengan bantuan psikologi pendidikan guru memahami siswa serta kebutuhan dan masalah mereka.
  3. Untuk memahami perbedaan individual. Guru kelas ada kalanya menghadapi 30-50 siswa yang memiliki berbagai perbedaan individual.  Guru dengan bantuan psikologi pendidikan dan perbedaan individu dapat menyesuaikan kegiatan pembelajaran dengan kebutuhan dan persyaratan kelas.
  4. Untuk memahami metode pengajaran yang efektif. Kurangnya metode pengajaran yang tepat kadang-kadang menyebabkan kegagalan komunikasi guru dengan siswa dikelas.psikologi pendidikan membantu guru dalam mengembangkan strategi-strategi baru pengajaran
  5. Pengetahuan tentang kesehatan mental. Dengan bantuan psikologi pendidikan, guru dapat memahami berbagai faktor penentu kesehatan mental dan ketidakmampuan siswa menyesuaikan diri.
  6. Pengukuran hasil atau dampak pembelajaran. Pemahaman mengenai psikologi pendidikan dan masalah-masalah  psikologis membantu guru untuk mengevaluasi hasil dan dampak pembelajaran siswa.
  7. Konstruksi kurikulum. Prinsip-prinsip psikologi juga digunakan dalam merumuskan kurikulum untuk tahapan yang berbeda.
  8.  Pedoman layanan pendidikan anak-anak luar biasa. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teori Belajar Behavioristik dalam Psikologi Pendidikan

Psikologi Pendidikan Materi Bentuk Gejala Jiwa

Present Continuous Tense (Progressive)